Kolaborasi Arsitek dan Pengrajin Muda Ciptakan Karya Berkelanjutan di Bintaro Design District

Isu keberlanjutan kini menjadi pusat perhatian dalam dunia arsitektur. Para arsitek dan desainer dituntut tak hanya menciptakan bangunan yang indah dan fungsional, tetapi juga yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Di tengah tren ini, muncul kolaborasi menarik di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, antara arsitek-arsitek papan atas dan seniman ketukangan muda dalam pameran Bintaro Design District (BDD) 2024.

Kolaborasi ini melibatkan tiga nama besar di dunia arsitektur Indonesia: Andra Matin, Budi Pradono, dan Dani Wicaksono, yang menggandeng Fin Yourdan Kasali—pengrajin muda sekaligus pendiri Rootslab, sebuah workshop seni ketukangan berbasis prinsip reuse dan keberlanjutan. Fin, yang memiliki latar belakang seni kuat dan ketertarikan besar terhadap limbah dan bahan bekas, mengembangkan berbagai metode inovatif untuk mengolah kembali material rongsokan menjadi karya seni yang berdaya guna dan penuh estetika.

Dengan menggabungkan bahan-bahan seperti kayu sisa proyek, logam tua, dan pewarna alami, Fin menciptakan desain yang tidak hanya fungsional tetapi juga punya karakter kuat. Karyanya kerap dipadukan dengan elemen suara, pencahayaan, dan interaksi sosial—membuat setiap karyanya menjadi pengalaman multisensori.

Dua karya utama yang dipamerkan adalah KINEMATIC PAVILION 2.0 dan UNSUNG HEROES. KINEMATIC PAVILION 2.0 merupakan paviliun hasil modifikasi dari versi sebelumnya yang ditampilkan di ajang ARCH:ID 2024. Paviliun ini sukses meraih penghargaan berkat desainnya yang memukau, serta komitmennya terhadap prinsip reuse—menggunakan bahan-bahan dari proyek-proyek lama yang tidak terpakai.

Paviliun kedua, UNSUNG HEROES, adalah bentuk kolaborasi lintas bidang antara Fin dan seniman-seniman seperti Kelvin Thengono dan Grey Audio Lab. Paviliun ini tak sekadar pajangan—melainkan bisa dijadikan alat musik interaktif. Pengunjung dapat menciptakan suara secara kolektif, sehingga paviliun menjadi hidup melalui kolaborasi manusia dan teknologi.

Lebih dari sekadar pameran, BDD 2024 menjadi bukti bahwa arsitektur dan seni bisa bersatu demi masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Kolaborasi ini tidak hanya memperlihatkan kreativitas, tetapi juga menyuarakan pentingnya menghargai kembali bahan-bahan lama sebagai bagian dari solusi desain masa kini.


0 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم