Speech delay, yang merupakan keterlambatan dalam kemampuan berbicara anak dibandingkan dengan anak seusianya, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya stimulasi bahasa dari lingkungan sekitar. Salah satu elemen penting dalam mendukung perkembangan bahasa anak adalah interaksi verbal antara orangtua dan anak. Namun, lebih dari sekadar berbicara, penting bagi orangtua untuk memberi kesempatan pada anak untuk merespons.
Menurut dr. Mesty Ariotedjo, seorang spesialis anak, hanya mengajak anak berbicara saja tidak cukup. "Orangtua sering berbicara tanpa memberi ruang bagi anak untuk merespons. Padahal, anak perlu waktu untuk menjawab," ujar Mesty. Ia menyarankan agar orangtua berbicara dengan anak sejak dini, bahkan sejak bayi, dengan memberi jeda setelah mengajukan pertanyaan atau pernyataan, seperti "Hey baby, lagi apa?" dan kemudian menunggu respons anak.
Respons dari anak tidak selalu berupa kata-kata. Gerakan tubuh, kedipan mata, atau suara sederhana yang diucapkan bayi, seperti "aaa" atau "bububu", sudah dapat dianggap sebagai bentuk komunikasi. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk merespons, orangtua dapat mendorong anak untuk lebih aktif dalam berkomunikasi dan mempercepat kemampuan berbicara mereka.
Selain itu, orangtua disarankan untuk berbicara dengan jelas dan pelan, sehingga anak bisa dengan mudah memahami kata-kata yang disampaikan. Dengan cara ini, orangtua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa dengan lebih efektif dan mencegah terjadinya speech delay.
إرسال تعليق