Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
BMKG menjelaskan bahwa beberapa fenomena atmosfer menjadi pemicu cuaca ekstrem ini, di antaranya adalah Madden Julian Oscillation (MJO) yang diprediksi memasuki fase 8 dalam tiga hari ke depan. Selain itu, Gelombang Equatorial Rossby terpantau aktif di Laut Sulu dan Samudra Pasifik timur Filipina, sementara Gelombang Kelvin terdeteksi di Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) juga menunjukkan nilai negatif untuk periode 18-21 Februari 2025, menandakan peningkatan potensi hujan di beberapa daerah. Selain itu, terdapat daerah konvergensi dan konfluensi angin yang memperkuat kondisi labilitas atmosfer di berbagai wilayah.
Daftar Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
Periode 18-20 Februari 2025
Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di:
- Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di:
- Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
Angin kencang diperkirakan melanda:
- Maluku, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Periode 21-24 Februari 2025
Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat:
- Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
- Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan.
Potensi angin kencang diprediksi terjadi di:
- Nusa Tenggara Barat, Maluku, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini:
- Waspadai kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
- Berhati-hati saat berkendara di jalan yang licin guna menghindari kecelakaan.
- Siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.
- Rutin memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG di situs web www.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.
- Tetap tenang, siaga, dan pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem ini. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru guna memastikan keselamatan bersama.
إرسال تعليق