Tips Aman Bermedia Sosial untuk Remaja, Hindari Risiko Berbahaya

 Ilustrasi media sosial.(UNSPLASH/ADEM AY)

Kabar.cloud – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, di balik berbagai manfaatnya, platform ini juga membawa risiko, seperti cyberbullying, penyebaran berita hoaks, hingga eksploitasi online.

Menurut Hastuti Wulanningrum, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan remaja agar tetap aman saat berselancar di dunia maya.

"Ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan agar tetap aman di media sosial," ujarnya dalam konferensi pers TikTok Teen Safety Campaign 2025, yang diadakan di Aroem Resto & Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

Berikut adalah tiga langkah utama yang perlu diterapkan remaja agar terhindar dari berbagai ancaman di media sosial.

1. Pikirkan Sebelum Mengunggah Konten

Remaja sering kali merasa nyaman berbagi berbagai hal di media sosial, tanpa menyadari bahwa unggahan mereka dapat berdampak jangka panjang terhadap privasi dan reputasi mereka.

Menurut Hastuti, setiap unggahan dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus sepenuhnya. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk selalu berpikir sebelum memposting sesuatu di media sosial.

"Think before you post," ujarnya.

Hal ini bertujuan agar mereka tidak menyesal di kemudian hari akibat unggahan yang dapat disalahgunakan atau berdampak negatif terhadap citra mereka.

2. Lindungi Data Pribadi

Menjaga kerahasiaan data pribadi menjadi salah satu langkah utama dalam mencegah pencurian identitas dan penyalahgunaan informasi di internet.

Hastuti mengingatkan bahwa perlindungan data pribadi kini telah diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Jika remaja tidak berhati-hati dalam membagikan informasi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau data lainnya, mereka berisiko menjadi target penipuan atau kejahatan siber lainnya.

"Jaga data pribadi, karena ini terkait dengan undang-undang PDP, perlindungan data pribadi," katanya.

3. Hati-hati dengan Berita Hoaks

Di era digital, penyebaran informasi terjadi dengan sangat cepat. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media sosial itu benar. Hoaks dan disinformasi sering kali menyebar luas, terutama di kalangan pengguna yang tidak melakukan verifikasi terlebih dahulu.

Hastuti menyarankan agar remaja selalu mencari sumber terpercaya sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi. Selain itu, mereka juga harus berani mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun yang menyebarkan hoaks atau melakukan tindakan mencurigakan di media sosial.

"Jangan mudah tertipu, selalu periksa kebenaran informasi, dan berani untuk memblokir serta melaporkan akun-akun yang mencurigakan," tegasnya.

Dengan menerapkan ketiga langkah ini, remaja dapat lebih aman dalam menggunakan media sosial serta terhindar dari berbagai risiko yang dapat membahayakan diri mereka.

0 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم