
Negara-negara ASEAN, Cina, dan Dewan Kerjasama Teluk mengadakan pertemuan puncak pertamanya di Malaysia.
Malaysia, negara ketua dari 10 negara anggota ASEAN, menjadi tuan rumah pertemuan puncak tersebut di Kuala Lumpur. Pertemuan itu juga dihadiri Perdana Menteri Cina Li Qiang dan para pemimpin dari enam negara Teluk GCC.
Para pemimpin tersebut antara lain membahas integrasi ekonomi regional, ketahanan energi, dan dampak tarif Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi kawasan.
Pada awal pertemuan puncak itu, Li menyerukan upaya untuk lebih membuka kawasan dan mengubahnya menjadi pasar yang lebih bebas serta lebih nyaman untuk perdagangan dan investasi.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan sebagian negara menekankan bahwa ekonomi global menjadi tidak pasti disebabkan kebijakan tarif AS dan menunjukkan perlunya mendorong kerja sama ekonomi antarkawasan.
Sumber tersebut mengatakan para pemimpin itu sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi serta meningkatkan perdagangan dan investasi.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan harapannya untuk kerja sama ekonomi masa depan dengan mengatakan, "Kita dapat meletakkan dasar bagi pertumbuhan yang stabil, tangguh, dan berkelanjutan."