Dinas Keamanan Ukraina dilaporkan melancarkan serangan drone di beberapa lapangan udara Rusia. Media setempat menyebutkan serangan itu menghantam 41 pesawat, termasuk pengebom strategis. Moskwa telah mengonfirmasi serangan tersebut.
Media pada Minggu (01/06/2025) mengutip sumber yang mengatakan operasi itu dilakukan Dinas Keamanan Ukraina. Media itu juga memuat foto pemimpin badan tersebut, Vasyl Maliuk, saat mengarahkan operasi itu. Dalam laporan itu disebutkan bahwa operasi tersebut dipersiapkan dalam waktu 18 bulan lebih.
Sumber itu menjelaskan bahwa badan tersebut menyembunyikan drone di truk kayu di wilayah Rusia. Ditambahkan bahwa atap kabin truk dibuka dari jarak jauh untuk memungkinkan drone lepas landas dan melancarkan serangan.
Badan keamanan itu melalui media sosial mengatakan telah melakukan operasi dengan nama sandi "Jaring Laba-Laba". Badan itu memperkirakan nilai kerusakan terhadap pesawat strategis Rusia mencapai 7 miliar dolar.
Badan tersebut juga mengklaim serangan itu menghantam 34 persen dari pesawat pembawa rudal jelajah strategis di lapangan udara utama Rusia. Badan tersebut menekankan Ukraina melakukan segala upaya untuk mengusir musuh dari wilayahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di media sosial mengatakan bahwa operasi jarak jauh yang dilakukan oleh negaranya membuahkan hasil yang cemerlang.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui pada Minggu bahwa militer Ukraina melancarkan serangan drone terhadap lapangan udara di lima wilayah Rusia.
Gubernur Irkutsk mengatakan di media sosial bahwa serangan drone itu adalah yang pertama di Siberia.