Kabar.cloud, Bekasi - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menekankan pentingnya edukasi pengelolaan sampah sebagai langkah pencegahan banjir yang terus berulang. Hal ini disampaikan saat mengunjungi lokasi pengungsian warga Perumahan Pondok Gede Permai yang terdampak banjir di Gedung Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).
"Edukasi tentang pengelolaan sampah perlu diperluas agar tidak menjadi penyebab banjir. Kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak buruk sampah yang tidak terkelola dengan baik," ujar Ara.
Menurutnya, salah satu pekerjaan rumah utama pemerintah adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemilahan dan pengelolaan sampah. Sampah dari berbagai sumber, seperti kompleks perumahan, sekolah, pasar, dan rumah tangga, harus dikelola dengan sistem yang lebih baik agar tidak menyumbat saluran air dan memperparah banjir.
Sebagai bagian dari langkah konkret, Ara menegaskan bahwa kementeriannya akan menyusun regulasi yang lebih ketat terkait pengelolaan sampah serta mekanisme tindak lanjutnya. "Kita akan menetapkan peraturan yang jelas mengenai siapa yang bertanggung jawab mengumpulkan sampah dan ke mana sampah tersebut akan diproses," tambahnya.
Selain edukasi, Ara juga menyoroti perlunya relokasi bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. Ia mengusulkan agar pemerintah daerah melakukan diskusi dengan masyarakat terdampak untuk membahas opsi relokasi yang lebih aman. "Kami akan terus berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat," tutupnya.