Kabar.cloud - Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret bukan sekadar hari perayaan, tetapi juga menjadi simbol perjuangan panjang kaum perempuan dalam menuntut hak yang setara di berbagai bidang kehidupan. Peringatan ini diadakan secara global sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi dan pencapaian perempuan di seluruh dunia. Lebih dari sekadar perayaan, Hari Perempuan Internasional merupakan momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang menuju kesetaraan gender.
Latar Belakang Sejarah Hari Perempuan Internasional
Sejarah Hari Perempuan Internasional berakar dari gerakan perjuangan perempuan yang dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Salah satu peristiwa penting yang menjadi cikal bakal peringatan ini terjadi pada 23 Februari 1913, berdasarkan kalender Julian yang digunakan di Rusia saat itu. Pada tanggal tersebut, para perempuan Rusia menggelar aksi protes terhadap Perang Dunia I. Jika dikonversi ke dalam kalender Gregorian yang kini lebih umum digunakan, tanggal ini jatuh pada 8 Maret.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada 23 Februari 1917, perempuan Rusia kembali turun ke jalan untuk menuntut diakhirinya perang, meminta hak atas pangan, serta mendesak Tsar Nicholas II untuk turun dari jabatannya. Gerakan ini mendapat respons besar dan memicu perubahan besar di Rusia. Dalam hitungan hari, kekuasaan Tsar akhirnya tumbang, dan rezim komunis didirikan. Salah satu dampak dari perubahan ini adalah pemberian hak pilih bagi perempuan Rusia serta pengakuan atas hak-hak mereka secara lebih luas.
Momentum perjuangan perempuan ini terus berkembang hingga akhirnya diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1975, PBB secara resmi menetapkan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional, yang sejak saat itu dirayakan di seluruh dunia sebagai bentuk penghormatan atas peran dan perjuangan perempuan.
Makna Hari Perempuan Internasional di Masa Kini
Setiap tahun, Hari Perempuan Internasional memiliki tema yang mencerminkan tantangan dan perjuangan perempuan di era modern. Tahun ini, peringatan tersebut mengusung tema "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment", yang menekankan pentingnya hak, kesetaraan, dan pemberdayaan bagi perempuan di seluruh dunia.
Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi masyarakat untuk menilai sejauh mana kesetaraan gender telah dicapai dan tantangan apa saja yang masih harus dihadapi. Masih banyak isu yang perlu diperjuangkan, seperti kesenjangan upah, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan.
Hari Perempuan Internasional juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam mendorong perubahan. Dengan memberikan ruang lebih luas bagi perempuan untuk berkembang, serta memastikan mereka mendapatkan hak yang sama, maka dunia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua gender.