Pada usia 23 tahun, idealnya Nathan sudah tidak bermain di level junior. Namun, dalam upaya mengembalikan performa, ia telah tampil bersama Swansea City U-21 pada bulan Februari dan awal Maret 2025. Berdasarkan catatan situs resmi klub, Nathan bermain penuh selama 90 menit saat Swansea U-21 mengalami kekalahan 0-5 dari Queens Park Rangers U-21 pada 17 Februari 2025. Kemudian, pada Minggu (2/3/2025), ia kembali bermain selama 90 menit dalam pertandingan melawan Brentford U-21, meskipun timnya kembali kalah dengan skor 0-3.
Meski hasil pertandingan kurang menguntungkan, dua laga ini menjadi momentum penting bagi Nathan untuk membuktikan kemampuannya setelah absen lama dari pertandingan resmi. Terakhir kali ia bermain untuk tim utama Swansea City adalah pada Agustus 2024, saat mereka kalah 0-1 dari Wycombe Wanderers dalam ajang Piala Liga Inggris.
Sepanjang musim ini, nama Nathan sering tidak masuk dalam daftar pemain yang berlaga di tim utama Swansea. Dari 11 pertandingan yang sudah dimainkan klub, ia absen dari daftar skuad sebanyak tujuh kali. Bahkan ketika terdaftar sebagai pemain cadangan, Nathan hanya sempat bermain selama dua menit saat Swansea unggul 3-0 melawan Preston North End di kompetisi Championship.
Kondisi ini menjadi perhatian besar menjelang pemanggilan pertama Patrick Kluivert untuk timnas Indonesia pada Maret 2025. Dengan kemungkinan masuknya dua pemain baru, Dean James dan Joey Pelupessy, peluang Nathan untuk masuk dalam daftar skuad Garuda bisa semakin kecil. Dean James diproyeksikan sebagai pesaing Nathan di posisi bek kiri, sementara Joey Pelupessy bermain sebagai gelandang bertahan.
Pada konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada Januari lalu, Patrick Kluivert menekankan pentingnya waktu bermain bagi pemain yang ingin membela tim nasional. Ia menyebut bahwa kebugaran seorang pemain bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga kesiapan dalam pertandingan kompetitif.
“Pemain bisa mengatakan mereka bugar, tetapi apa itu bugar? Jika Anda tak bermain, Anda tidak match fit. Ini hal penting,” ujar Kluivert.
Namun, ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini tidak kaku. Keputusan pemanggilan pemain akan disesuaikan dengan konteks individu dan masukan dari tim pelatih fisik masing-masing klub.
“Kita harus mengevaluasi kondisi setiap pemain, melihat apakah mereka butuh istirahat atau justru perlu latihan ekstra,” tambahnya.
Dengan situasi ini, Nathan Tjoe-A-On harus membuktikan dirinya di Swansea U-21 agar tetap masuk dalam radar timnas Indonesia. Jika mampu tampil konsisten dan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak, peluangnya untuk kembali memperkuat skuad Garuda masih terbuka lebar.