Lubang pada gendang telinga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran. Menurut dr. Rangga Rayendra Saleh, Dp. T.H.T.BKL, Subsp. Oto.(K), kondisi ini dapat terjadi akibat trauma atau infeksi kronis.
Trauma yang dapat menyebabkan perforasi gendang telinga bisa berupa benturan, tusukan benda asing, atau tekanan tinggi akibat perubahan tekanan udara mendadak. Sementara itu, infeksi kronis yang dikenal sebagai otitis media supuratif kronis (OMSK) juga menjadi faktor utama, di mana infeksi menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah dan akhirnya merobek gendang telinga.
Lubang pada gendang telinga yang bersifat kronis sulit untuk sembuh sendiri. Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan operasi rekonstruksi gendang telinga untuk menutup lubang dengan bahan dari tubuh pasien. Metode operasi bisa dilakukan melalui liang telinga atau sayatan di belakang daun telinga, tergantung tingkat keparahannya.
Setelah operasi, pasien disarankan menjaga kebersihan telinga, menghindari kontak dengan air, tidak mengangkat benda berat, serta tidak melakukan perjalanan udara selama beberapa minggu. Risiko prosedur ini tergolong rendah, dan keberhasilannya diukur dari kondisi liang telinga yang kering serta peningkatan kemampuan pendengaran.
Untuk menghindari komplikasi, masyarakat yang mengalami keluhan seperti keluar cairan dari telinga, dengung, atau gangguan pendengaran sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis THT agar mendapatkan perawatan yang tepat.