Pemerintah terus mendorong tenaga kerja Indonesia untuk memanfaatkan peluang kerja di luar negeri. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa saat ini tersedia 278.984 lowongan kerja di 40 negara. Kesempatan ini terbuka bagi WNI yang ingin berkarier di berbagai sektor, termasuk domestik, manufaktur, pertanian, serta kesehatan dan pelayanan sosial.
"Kami berupaya memastikan bahwa pencari kerja memiliki akses ke informasi lowongan kerja yang akurat dan terpercaya," ujar Yassierli dalam pernyataannya pada Kamis (20/3/2025). Menurutnya, pencari kerja dapat memperoleh informasi melalui portal Pekerja Migran Indonesia, job fair nasional dan daerah, serta platform digital lainnya.
Pemerintah juga menyediakan layanan konsultasi bagi calon pekerja migran untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pekerjaan yang aman dan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.
Negara dengan Permintaan Pekerja Tertinggi
Beberapa negara menjadi tujuan utama bagi tenaga kerja Indonesia. Lima negara dengan kebutuhan tenaga kerja terbesar adalah:
- Taiwan (126.408 lowongan) – Mayoritas untuk pekerja domestik dan manufaktur.
- Malaysia (118.316 lowongan) – Banyak lowongan di sektor manufaktur dan perkebunan.
- Hong Kong (59.588 lowongan) – Terutama untuk sektor domestik.
- Singapura (26.075 lowongan) – Banyak dibutuhkan tenaga kesehatan dan pelayanan sosial.
- Arab Saudi (9.706 lowongan) – Didominasi oleh pekerja sektor domestik dan jasa.
Sektor dengan Kebutuhan Tenaga Kerja Tertinggi
Dari total lowongan yang tersedia, lima sektor dengan permintaan tenaga kerja tertinggi adalah:
- Pekerja sektor domestik – 114.069 lowongan
- Pemetik buah dan jasa lainnya – 66.260 lowongan
- Pekerja pertanian, kehutanan, dan perikanan – 59.681 lowongan
- Pekerja manufaktur – 54.902 lowongan
- Tenaga kesehatan dan pelayanan sosial – 33.949 lowongan
Dengan meningkatnya jumlah lowongan kerja di luar negeri, pemerintah berharap pencari kerja dapat memanfaatkan peluang ini dengan bijak dan melalui jalur yang legal serta aman.