Dalam prosesi pelantikan, Illiza dan Afdhal mengucapkan sumpah jabatan dengan penuh khidmat. “Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” ucap keduanya di bawah bimbingan Mualem.
Sebagai Gubernur Aceh, Mualem secara resmi mengesahkan kepemimpinan Illiza-Afdhal atas nama Presiden Indonesia. “Saya Gubernur Aceh atas nama Presiden Indonesia resmi melantik,” tegasnya.
Sebelum pelantikan, suasana syukuran dan tradisi peusijuk digelar di Taman Bustanussalatin, yang dihadiri sekitar 3.000 warga, termasuk tim pemenangan dan jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh. Dalam prosesi tersebut, Illiza dan Afdhal beserta pasangan mereka menerima peusijuk dari Wakil Ketua MPU Kota Banda Aceh, Waled Muhibban.
Ketua Tim Pemenangan Illiza-Afdhal, Ramza Harli, menjelaskan bahwa acara syukuran sengaja diadakan di tempat terbuka agar lebih banyak masyarakat bisa ikut merayakan momen bersejarah ini. “Hari ini adalah momen yang dinantikan oleh tim pemenangan dan seluruh pendukung Illiza-Afdhal. Namun perjuangan kita belum berakhir. Kita harus mengawal kepemimpinan mereka hingga 2030,” ujarnya.
Ramza juga mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan penuh terhadap program kerja wali kota dan wakil wali kota, terutama dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka. “Mari kita beri kesempatan mereka untuk fokus bekerja, menyelesaikan permasalahan kota, termasuk persoalan utang,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pidato perdananya sebagai Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dan mendukung kemenangan mereka. “Mohon iringi kami dengan doa dan dukungan agar semua yang kami jalankan dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Insya Allah, semua ini menjadi bagian dari ibadah kita bersama,” tutupnya dengan penuh harapan.