Kabar.cloud - Perusahaan global penyedia jasa asuransi, pajak, dan konsultasi, Grant Thornton Indonesia, mengungkapkan tiga faktor kunci untuk mempercepat kesetaraan gender dalam kepemimpinan bisnis. CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan hanya isu keadilan, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inovatif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Johanna menyoroti tiga langkah utama yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai keseimbangan gender. Pertama, menetapkan target yang ambisius dalam pengisian posisi manajemen senior. Perusahaan perlu memiliki kebijakan jelas mengenai persentase perempuan dalam jenjang kepemimpinan serta menentukan posisi strategis yang harus diisi oleh perempuan.
Kedua, memberikan dukungan pada setiap tahap karier perempuan melalui program pembinaan dan pengembangan profesional. Johanna menegaskan bahwa tanpa dukungan yang memadai, banyak talenta perempuan berpotensi tidak dapat berkembang maksimal, yang dapat berdampak pada hilangnya peluang pertumbuhan bagi perusahaan.
Ketiga, meningkatkan keseimbangan gender dalam rantai pasokan dan kemitraan bisnis. Perusahaan dapat memainkan peran kunci dengan mendorong mitra bisnis, pemasok, dan investor untuk mengadopsi kebijakan keberagaman gender dalam struktur organisasi mereka.
Dalam laporan tahunan Women in Business 2025 yang dirilis Grant Thornton Indonesia, perempuan lebih banyak menempati posisi kepemimpinan di bidang sumber daya manusia dan keuangan. Posisi Chief Human Resources Officer (CHRO) memiliki keterwakilan perempuan tertinggi dengan 47,6 persen, diikuti oleh Chief Financial Officer (CFO) sebesar 44,6 persen dan Chief Marketing Officer (CMO) sebesar 33,3 persen. Namun, hanya 21,7 persen perempuan yang menduduki posisi tertinggi sebagai CEO di perusahaan menengah.
Johanna menekankan bahwa Hari Perempuan Internasional 2025 harus dijadikan momentum untuk bergerak lebih cepat dalam mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja.