Warga Sipil Ukraina Berperan dalam Perang Drone

 Warga Sipil Ukraina Berperan dalam Perang Drone

Seiring konflik Rusia-Ukraina mencapai dua tahun dan menurunnya dukungan internasional, para pemimpin di Kyiv menyusun perubahan strategis, dengan meningkatkan produksi persenjataan domestik serta mengandalkan lebih banyak wahana nirawak (drone) dalam perang.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan dirinya ingin memproduksi setidaknya satu juta drone FPV selambatnya akhir tahun ini. Itu artinya pelatihan pilot wahana nirawak menjadi prioritas. Ini juga adalah strategi yang makin banyak mengandalkan warga sipil.

Pakar sipil latih pilot wahana nirawak

LSM Ukraina, Pusat Keunggulan Boryviter, dibentuk pada April 2022 sebagai respons atas invasi Rusia. Sejak April 2023, para staf dan sukarelawannya memberikan pelatihan bagi personel militer Ukraina untuk menerbangkan wahana nirawak.

Organisasi tersebut menggunakan sebuah hanggar di Kyiv, tempat para warga sipil ahli teknik itu menunjukkan kepada para prajurit cara menerbangkan dan mendaratkan wahana nirawak.

Pilot wahana nirawak menajamkan kemampuannya menggunakan simulator.

Pelatihan dimulai dengan simulator yang menyerupai gim video. Sebagian instrukturnya memang punya pekerjaan tetap sebagai pengembang gim, tetapi salah satunya mengatakan belajar untuk mengendalikan wahana nirawak jauh lebih sulit daripada permainan apa pun di Xbox.

Seorang prajurit mempelajari keahlian tingkat tinggi mengendalikan drone dari instrukturnya, Ivan Kovalov.

Instruktur Ivan Kovalov mengatakan tidak dibayar banyak untuk mengajar personel militer, tetapi ia senang dapat menggunakan pengetahuannya untuk membantu para prajurit itu.

Setelah menguasai simulatornya, para prajurit pindah ke luar ruang untuk belajar menguasai manuver wahana nirawak dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah, persis seperti yang mereka harus lakukan di garis depan.

"Keahlian ini akan membantu kami menghancurkan peralatan musuh dan mengalahkan pasukannya," ujar salah seorang prajurit berusia 25 tahun.

Latihan penerbangan di kawasan administratif Kyiv.

Perusahaan swasta produksi peralatan militer

Tahun ini, pemerintah berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi industri pertahanan enam kali lipat dari level tahun 2022. Guna mencapai target tersebut, pemerintah meminta perusahaan-perusahaan swasta yang sebelumnya tidak berkaitan dengan industri pertahanan untuk beralih ke peralatan militer. Banyak perusahaan yang telah beralih.

Satu perusahaan yang mengkhususkan dalam mesin pertanian kini menggunakan pengetahuannya dalam membangun sanitasi lapangan serta peralatan bantuan medis. Pendirinya memberikan penjelasan dengan syarat nama atau lokasi perusahaannya dirahasiakan.

Satu produsen mesin pertanian kini lebih banyak memproduksi barang-barang militer.

Jalur produksinya kini membuat pancuran mandi dan toilet portabel yang dapat digunakan di garis depan, serta juga gerobak untuk mengangkut prajurit yang terluka. Sejumlah 90 persen hasil produksinya kini terkait dengan perang.

Pendirinya mengatakan dirinya paham keputusan itu menimbulkan risiko lebih besar fasilitas miliknya akan diserang, tetapi ia bertekad untuk melakukan segalanya bagi Ukraina.

Perusahaan yang sebelumnya membuat mesin pertanian kini memfokuskan pada peralatan untuk garis depan, seperti gerobak dan toilet.

"Saya tidak khawatir mengenai peralatan kami," katanya. Ia melanjutkan, "Hanya khawatir kemungkinan karyawan kami terluka. Namun, kalau kami menciut ketakutan, kami akan kehilangan negara kami."

Warga sipil merakit wahana nirawak di rumah

Pandangan serupa menyebar di rumah-rumah di penjuru Ukraina. Pengembang gim Matvii Karpenko, 23, belajar sendiri cara membuat wahana nirawak dan kini menggunakan peralatan kerja jarak jauhnya untuk meneruskan pengetahuan tersebut kepada para warga sipil lain.

Karpenko membeli onderdilnya dari eBay, toko perdagangan elektronik, serta lokasi lain yang didapatnya dari aplikasi media sosial seperti Telegram. Ia berencana mengirim wahana nirawaknya yang belum rampung kepada satu organisasi yang akan memeriksanya. Jika wahana itu cukup baik, drone itu akan dikirimkan ke pihak militer.

Matvii Karpenko berbicara kepada NHK WORLD-JAPAN pada Januari 2024.

Ia menyampaikan bahwa motivasi utamanya adalah memanfaatkan pengetahuannya jika ia dipanggil mengikuti wajib militer. Meskipun saat ini ia terlalu muda untuk bergabung dalam pertempuran, ia tahu wajib militer sudah di depan mata dan ia ingin dapat berguna semaksimal mungkin. Namun, untuk sekarang, ia mengatakan tiap drone membantu. "Mungkin terlalu keras untuk mengatakan seperti ini, tetapi satu drone, satu nyawa. Sangat penting untuk membuat banyak wahana nirawak ini."

Kontroversi atas seruan menteri kepada warga sipil

Pada Januari, menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas informasi digital, Mykhailo Fedorov, menggunakan akun Facebooknya untuk mendesak warga sipil agar membantu produksi wahana nirawak.

Unggahan itu menarik lebih dari 1.500 komentar. Sebagian memuji idenya, tetapi mayoritas marah karenanya. Para pengkritik berpendapat wahana nirawak yang dirakit oleh warga negara yang tidak memiliki keahlian kurang dapat diandalkan, serta itu adalah peran militer untuk menugaskan pekerjaan semacam ini.

Namun, warga sipil telah memainkan peran dalam konflik ini sejak dari awal, dan kini seiring para pemimpin negara itu beralih untuk lebih banyak mengandalkan perang drone, mereka mencari sukarelawan yang bersedia dan mampu mengaburkan batas sipil-militer dalam bidang teknologi ini juga.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama