Kabar.cloud - Kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum semakin banyak ditemukan pada generasi muda, terutama Gen Z. Menurut data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2022, terdapat 25 ribu kasus kanker kolorektal, dengan 1.400 di antaranya menyerang individu di bawah usia 40 tahun. Kasus ini terbagi menjadi 968 kasus pada kelompok usia 30-39 tahun dan 446 kasus pada usia 20-29 tahun.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Sulpiana MBiomed, menjelaskan bahwa kanker kolorektal sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi perubahan pola buang air besar, munculnya darah dalam feses, nyeri atau kram di perut, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta kelelahan berlebihan.
Untuk mencegah dan mendeteksi kanker ini lebih awal, skrining kolonoskopi dianjurkan bagi individu yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau yang mengalami masalah pencernaan kronis seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS). Selain itu, perkembangan teknologi dan aplikasi kesehatan dapat membantu masyarakat, terutama Gen Z, dalam memantau kondisi kesehatan mereka dan memperoleh informasi mengenai faktor risiko kanker kolorektal.
Langkah pencegahan lainnya adalah menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, buah, dan sayuran, serta mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan. Aktivitas fisik secara rutin juga penting untuk menjaga kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit ini. "Tak lupa, lakukan olahraga teratur dan jaga berat badan ideal untuk kesehatan usus yang optimal," pungkas dr. Sulpiana.